Selamat Datang Di Kampus Ceria.. MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KAYUTREJO " Mandiri Santun Cerdas " (Mimka MSc) Status Terakreditasi ~ Terimalah Salam Kami Asalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh, Mimka Selalu ada yang baru. "Silaturrohmi Alumni, Menjalin Ukhuwah Dunia Akhirat; Mempersiapkan Siswa - Siswi Madrasah yang Mandiri, Santun dan Cerdas

Sabtu, 30 Juni 2012

Tentang Munafik, Sifat-Sifat dan Bahayanya



"Dan kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (Yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang mereka (orang-orang kafir) itu? Maka (ketahuilah) sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah." (An-Nisaa': 138 -- 139).
"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Alquran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sehingga mereka berbicara hal yang lain selain itu. Karena sesungguhnya (jika kamu duduk bersama mereka) kamu tentulah sama dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam. (Yaitu) orang-orang yang menunggu (peristiwa) apa yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang yang beriman). Maka jika terjadi padamu kemenangan dari Allah mereka berkata: 'Bukankan kami (turut berjuang) beserta kamu?' Dan jika orang-orang kafir yang mendapat kemenangan mereka berkata: 'Bukankah kami turut serta dalam memenangkanmu dan membela kamu dari orang-orang mukmin?'Maka (ketahuilah) Allah akan memutuskan perkara di antara kalian pada hari kiamat. Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman." (An-Nisaa': 140 -- 141).
Saat ini kaum muslimin di seluruh jagad raya ini sedang menghadapi suatu serangan hebat dari musushnya yang dikomandoi dan disetir oleh Amerika Serikat, yaitu sebuah perang opini dan perang nyata di lapangan pertempuran di beberapa tempat. Isu terorisme dijadikan suatu pembenaran untuk melakukan apa saja yang dapat menghancurkan dan memusnahkan umat Islam dan segala kebenaran ajarannya.
Mereka ini dapat kita kategorikan sebagi musuh yang nyata, dan kita dapat menghadapinya dengan nyata pula. Namun permasalahan besar yang timbul adalah munculnya orang-orang munafik yang menggerogoti Islam dan umatnya dari dalam tubuh umat Islam itu sendiri. Mereka mulai menampakkan taringnya ketika umat terpojok oleh pihak musuh. Mereka berusaha mengambil keuntungan tersendiri dari keadaan yang tidak menguntungkan bagi kaum muslimin saat ini.
Kita mungkin sangat sulit mengenal mereka secara detail dan rinci. Tetapi, Allah telah mengajarkan kita kriteria-kriteria orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka, di antaranya adalah yang telah disebutkan dalam ayat-ayat di atas, dan terangkum sebagai berikut:

  1. Menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman setia dan penolong, bahkan menjadikan mereka sebagai panutan dan pimpinan.
  2. Meninggalkan orang-orang mukmin.
  3. Mencari kekuatan dan kemuliaan di sisi orang-orang kafir dengan menjadikan mereka teman dan pemimpin.
  4. Suka berolok-olok dan melecehkan ayat-ayat Alquran dengan berbagai cara dan pemahaman yang menyimpang.
  5. Jika kaum Muslimin memperoleh kemenangan atau memiliki sesuatu yang dapat menguntungkan bagi orang-orang munafik, maka ia segera bergabung dengan mereka dan meminta bagian dari kemenangan dan keuntungan tersebut. Namun, jika kekalahan yang diderita oleh kaum muslimin, maka mereka meninggalkan kaum muslimin dan bergabung dengan kaum kuffar dengan harapan dapat memperoleh bagian dari kemenangan kaum kuffar.
  6. Dalam ayat selanjutnya Allah menyebutkan kriteria berikutnya, yaitu mereka berusaha menipu Allah, padahal Allah tidak bisa mereka tipu. Jika salat mereka tidaklah salat, kecuali dalam keadaan malas, dan riya ingin dilihat manusia, serta tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Kalau kita mengacu pada kriteria di atas, nyatalah siapa saja orang-orang yang terkena nifak dan yang beriman murni karena Allah. Mereka saat ini sungguh banyak tersebar dalam berbagai sendi kehidupan kaum muslimin, disadari maupun tidak disadari, diakui maupun tidak diakui, apalagi kalau kita tambahkan kriteria-kriteria munafik yang lainnya, baik dari ayat-ayat lain maupun dari hadis-hadis Nabi saw.
Kita harus berhati-hati dalam menyikapi tindak-tanduk orang munafik di sekeliling kita. Kalau kita lalai menyadari hal ini, bahaya yang besar telah siap menghadang dan mengancam.
Bahaya orang munafik merupakan suatu hal yang tak dapat dipungkiri. Di hadapan musuh mereka menampilkan Islam dan umatnya sebagai suatu ajaran dan umat yang jelek dengan buruk, akibatnya Islam dan umatnya menjadi cercaan dan tertuduh. Sementara, di hadapan umat Islam mereka hanya menampakkan iman di luar saja sementara kufur mereka pupuk di dalam kalbunya. Dilemanya: mau diperangi, mereka mengaku saudara; tidak diperangi, mereka malah merusak. 

Minggu, 24 Juni 2012

Sekapur Sirih


Sambutan Kepala Madrasah
(Acara Wisuda dan Pengukuhan Alumni 2011/2012

Assalaamualaikum Warohmatullohi Wabarotaatuh

Pertama, kita panjatkan syukur kepada Allah atas limpahan ni’mat dan karunia termasuk kita saat ini dapat melaksanakan acara wisuda dan pengukuhan alumni MI Muhammadiyah Kayutrejo. Kedua, Solawat dan salam tetap terlimpah untuk  Guru kita, suri tauladan sepanjang  zaman, Nabi Muhammasd Solallohu ‘Alaihi Wasalam.
Bapak Ibu Wali murid, Bapak Komite Madrasah dan Bapak Pengurus yang saya hormati, pada detik ini saya menyampaikan terima kasih beribu-ribu terima kasih atas kerja samanya dalam rangka membimbing, mendidik putra-putri bapak Ibu sekalian. Menjalankan Roda kehidupan MI Muhammadiyah Kayutrejo.  Enam tahun sudah kerja sama yang baik ini berjalan dan semoga terus berlanjut untuk kemajuan pendidikan di dusun Pojok kayutrejo. dan
Tibalah saatnya kami menyerahkan kembali tanggungjawab yang bapak ibu embankan kepada kami, saya kembalikan kepada orang tua masing masing, untuk pendidikan selanjutnya nyumanggaaken dumateng tiang sepah sedoyo.
Teriring doa, semoga anak-anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yang sesuai dengan harapan Bapak Ibu guru dan Agama, bukan  100% menuruti keinginan anak, dan permohonan semoga Madrasah yang ditinggalkan semakin tambah maju dan lebih baik lagi, dan Ilmu yang telah diberikan oleh bapak ibu guru menjadi catatan amal jariyah yang terus mengalir tiada henti dan tiada putus sampai akhir zaman
Terakhir, saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang telah lulus dan pada kesempatan ini saya kukuhkan menjadi alumni MI Muh Kayutrejo, mari kita junjung tinggi Almamater kita, tidak akan lupa karena kemajuan zaman dan tidak akan jauh karena  perpisahan
Wassalaamualaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh

                                                                                         Kepala Madrasah

Sabtu, 16 Juni 2012

Pengumuman Kelulusan Siswa Kelas VI TP 2011/2012

Hari ini dimumumkan kepada masyarakat luas kususnya siswa-siswi MI Muh Kayutrejo, bahwa semua siswa kelas VI tahun pelajaran 2011/2012  LULUS 100%, dengan hasil yang tidak mengecewakan . Mereka memperoleh sesuai dengan apa yang mereka usahakan selama ini`.

Selamat kepada kalian semua, Semoga anak-anak akan mendapatkan motifasi baru dan dapat melanjutkan pendidikan  ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kepada Bapak Ibu Guru yang mengajar kelas VI diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga mendapatkan imbalan yang banyak baik material maupun non materi.

Terima kasih

Kamis, 14 Juni 2012

Kisah Ande-Ande Lumut (Cerita Rakyat Jawa Timur)


Dahulu kala, ada dua buah kerajaan,  Kediri dan Jenggala. Kedua kerajaan itu berasal dari sebuah kerajaan yang bernama Kahuripan. Raja Erlangga membagi kerajaan itu menjadi dua untuk menghindari perang saudara. Namun sebelum meninggal raja Erlangga berpesan bahwa kedua kerajaan itu harus disatukan kembali.

Maka kedua raja pun bersepakat menyatukan kembali kedua kerajaan dengan menikahkan putera mahkota Jenggala, Raden Panji Asmarabangun dengan puteri Kediri, Dewi Sekartaji.

Ibu tiri Sekartaji, selir raja Kediri, tidak menghendaki Sekartaji menikah dengan Raden Panji karena ia menginginkan puteri kandungnya sendiri yang nantinya menjadi ratu Jenggala. Maka ia menyekap dan menyembunyikan Sekartaji dan ibunya.

Pada saat Raden Panji datang ke Kediri untuk menikah dengan Sekartaji, puteri itu sudah menghilang. Raden Panji sangat kecewa. Ibu tiri Sekartaji membujuknya untuk tetap melangsungkan pernikahan dengan puterinya sebagai pengganti Sekartaji, namun Raden Panji menolak.

Raden Panji kemudian berkelana. Ia mengganti namanya menjadi Ande-Ande Lumut. Pada suatu hari ia tiba di desa Dadapan. Ia bertemu dengan seorang janda yang biasa dipanggil Mbok Randa Dadapan. Mbok Randa mengangkatnya sebagai anak dan sejak itu ia tinggal di rumah Mbok Randa.

Ande-Ande Lumut kemudian minta ibu angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia mencari calon isteri. Maka berdatanganlah gadis-gadis dari desa-desa di sekitar Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak seorangpun ia terima sebagai isterinya.

Sementara itu, Sekartaji berhasil membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Ia berniat untuk menemukan Raden Panji. Ia berkelana hingga tiba di rumah seorang janda yang mempunyai tiga anak gadis, Klething Abang, Klething Ijo dan si bungsu Klething Biru. Ibu janda menerimanya sebagai anak dan diberi nama Klething Kuning.

Klething Kuning disuruh menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dari membersihkan rumah, mencuci pakaian dan peralatan dapur. Pada suatu hari karena kelelahan Klething Kuning menangis. Tiba-tiba datang seekor bangau besar. Klething Kuning hampir lari ketakutan. Namun bangau itu berkata, “Jangan takut, aku datang untuk membantumu.”

Bangau itu kemudian mengibaskan sayapnya dan pakaian yang harus dicuci Klething Kuning berubah menjadi bersih. Peralatan dapur juga dibersihkannya. Setelah itu bangau terbang kembali.

Bangau itu kembali setiap hari untuk membantu Klething Kuning. Pada suatu hari bangau menceritakan tentang Ande-Ande Lumut kepada Klething Kuning dan menyuruhnya pergi melamar.

Klething Kuning minta ijin kepada ibu angkatnya untuk pergi ke Dadapan. Ibunya mengijinkan ia pergi bila pekerjaannya sudah selesai. Ia pun sengaja menyuruh Klething Kuning mencuci sebanyak mungkin pakaian agar ia tidak dapat pergi.

Sementara itu ibu janda mengajak ketiga anak gadisnya ke Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Di perjalanan mereka tiba di sebuah sungai yang sangat lebar. Tidak ada jembatan atau perahu yang melintas. Mereka kebingungan. Lalu mereka melihat seekor kepiting raksasa menghampiri mereka.

“Namaku Yuyu Kangkang. Kalian mau kuseberangkan?”

Mereka tentu saja mau.

“Tentu saja kalian harus memberiku imbalan.”

“Kau mau uang? Berapa?” tanya ibu janda.

“Aku tak mau uangmu. Anak gadismu cantik-cantik. Aku mau mereka menciumku.’

Mereka terperanjat mendengar jawaban Yuyu Kangkang. Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya mereka setuju. Kepiting raksasa itu menyeberangkan mereka satu persatu dan mereka pun memberikan ciuman sebagai imbalan.

Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka minta bertemu dengan Ande-Ande Lumut.

Mbok Randa mengetuk kamar Ande-Ande Lumut, katanya, “Puteraku, lihatlah, gadis-gadis cantik ini ingin melamarmu. Pilihlah satu sebagai isterimu.”

“Ibu,” sahut Ande-Ande Lumut, “Katakan kepada mereka, aku tidak mau mengambil kekasih Yuyu Kangkang sebagai isteriku.”

Ibu Janda dan ketiga anak gadisnya terkejut mendengar jawaban Ande-Ande Lumut. Bagaimana pemuda itu tahu bahwa mereka tadi bertemu dengan kepiting raksasa itu? Dengan kecewa mereka pun pulang.

Di rumah, Klething Kuning sudah menyelesaikan semua tugasnya berkat bantuan bangau ajaib. Bangau itu memberinya sebatang lidi.

Ketika ibu angkatnya kembali Klething Kuning sekali lagi meminta ijin untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Ibu angkatnya terpaksa mengijinkan, namun ia sengaja mengoleskan kotoran ayam ke punggung Klething Kuning.

Klething Kuning pun berangkat. Tibalah ia di sungai besar. Kepiting raksasa itu mendatanginya untuk menawarkan jasa membawanya ke seberang sungai.

“Gadis cantik, kau mau ke seberang? Mari kuantarkan,” kata Yuyu Kangkang

“Tidak usah, terima kasih” kata Klething Kuning sambil berjalan menjauh.

“Ayolah, kau tak perlu membayar,” Yuyu Kangkang mengejarnya.”Cukup sebuah ci... Aduh!”

Klething Kuning mencambuk Yuyu Kangkang dengan lidi pemberian bangau. Kepiting raksasa itu pun lari ketakutan.

Klething Kuning kemudian mendekati tepi air sungai dan menyabetkan lidinya sekali lagi. Air sungai terbelah, dan ia pun bisa berjalan di dasar sungai sampai ke seberang.

Klething Kuning akhirnya tiba di rumah Mbok Randa. Mbok Randa menerimanya sambil mengernyitkan hidung karena baju Klething Kuning bau kotoran ayam. Ia pun menyilakan gadis itu masuk lalu ia pergi ke kamar Ande-Ande Lumut.

“Ande anakku, ada seorang gadis cantik, tetapi kau tak perlu menemuinya. Bajunya bau sekali, seperti bau kotoran ayam. Biar kusuruh ia pulang saja.”

“Aku akan menemuinya, Ibu,” kata Ande-Ande Lumut.

“Tetapi... ia...,” sahut Mbok Randa.

“Ia satu-satunya gadis yang menyeberang tanpa bantuan Yuyu Kangkang, ibu. Ialah gadis yang aku tunggu-tunggu selama ini.”

Mbok Randa pun terdiam. Ia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu.

Klething Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun.

“Sekartaji, akhirnya kita bertemu lagi,” kata Raden Panji.

Raden Panji kemudian membawa Dewi Sekartaji dan Mbok Randa Dadapan ke Jenggala. Raden Panji dan Dewi Sekartaji pun menikah. Kerajaan Kediri dan Jenggala pun dipersatukan kembali.

Kamis, 07 Juni 2012

Rahasia Dalam Laut (Kajian Alquran)



Allah Ta'ala berfirman: Dia membiarkan dua buah laut mengalir, kemudian keduanya bertemu; diantara keduanya ada batas yang tidak bisa dilampaui oleh masing-masingnya; maka nikmat Rabb-mu manakah yang kalian dustakan?; dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Q.S. Ar-Rahmaan)

Maksudnya adalah bahwa kedua laut itu adalah asin. Sebab, ayat-ayat di atas berbicara tentang laut dan apa yang keluar dari salah satu laut berupa marjan dan dari laut lainnya lagi berupa mutiara. Laut yang pertama rasanya asin, demikian juga yang kedua. Dan kapan manusia mengetahui bahwa laut yang asin itu berbeda-beda, dan bukannya laut yang memiliki kandungan sama. Hal ini tidak diketahui oleh manusia kecuali setelah mereka memasuki tahun 1942. Pada tahun 1873 manusia mengetahui bahwa ada tempat tertentu di dalam laut yang kandungan airnya berbeda-beda.

Ketika para peselancar melakukan selancar dan mengelilingi lautan dunia selama 3 tahun dengan menggunakan kapal, maka ini menjadi tonggak pembatas antara ilmu kelautan kuno, penuh dengan khurafat, dengan penelitian mendalam yang didasarkan kepada penelaahan atas fakta laut tersebut. Dan ini merupakan awal dari gelombang kemajuan ilmu pengetahuan bahwa laut yang asin memiliki kandungan air yang berbeda-beda. Dan sudah pernah dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap penelitian ini bahwa air laut berbeda-beda kadar panas, berat jenis (BJ air), kandungan oksigen.

Dan pada tahun 1942, muncul untuk yang pertama kalinya sebuah hasil penelitian yang sangat panjang. Penelitian ini dilakukan oleh ratusan para peneliti dasar laut, dan mereka menemukan bahwa samudera atlantik bukanlah laut yang hanya merupakan satu lautan, akan tetapi samudera atlantik ternyata terdiri atas beberapa laut yang masing-masing berbeda. Masing-masing peneliti menemukan perbedaan dari masing-masing air laut yang mereka temui. Air laut di sebelah sana memiliki keistimewaan dan karakteristik tersendiri, demikian juga air laut bagian lainnya; masing-masing berbeda kadar suhu, BJ air, oksigennya, semuanya bersatu dalam satu samudera, altlantik......

Apalagi dengan laut-laut lain yang berbeda dan kemudian bertemu, seperti laut tengah, laut merah, laut atlantik, dan seperti laut merah dan teluk 'adn juga bertemu di satu tempat yang sempit.
Maka pada tahun 1942, untuk pertama kalinya kita mengetahui ada satu laut yang masing-masing bagian laut tersebut memiliki perbedaan dalam kandungan dan sifat-sifatnya, dan bertemu pada satu tempat tertentu.

Pada pakar kelautan (oceanolog) mengatakan bahwa sifat yang paling kentara dari laut dan airnya adalah bahwa laut dan airnya tidak pernah tetap ... tidak pernah tenang, dan hal yang paling terlihat adalah ia selalu bergerak, ... panjangnya, dan lebarnya, dan gelombang airnya, arah pergerakannya adalah diantara faktor-faktor yang sangat banyak yang mempengaruhi keadaan air laut.

Dari sini ada satu pertanyaan: Bila memang demikian keadaannya, maka kenapa air-air yang berbeda itu tidak bercampur dan tidak menyatu (melebur) menjadi satu jenis?" maka mereka pun mempelajari, meneliti, dan menelahnya. Dan akhirnya pun mereka menemukan jawabannya, yaitu bahwa ada "dinding air pembatas" yang memisahkan setiap pertemuan dua laut dalam satu tempat, baik di dasar samudera atau pun di dalam palung (jurang di dalam lautan). Tempat inilah yang ternyata memisahkan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya. Akhirnya mereka pun dapat mengetahui batas laut ini dan bagaimana karakteristiknya. Akan tetepi dengan apakah mereka bisa mengetahuinya ? Apakah dengan kedua mata kita ...? Tidak, ... akan tetapi dengan meneliti secara mendetail dan rinci terhadap kandungan kadar garam, kadar suhu, BJ air. Dan hal-hal inilah yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.

Rabu, 06 Juni 2012

Tanda-Tanda Ajal Mendekat




Ada seorang hamba yang begitu taat kepada Tuhan. Sebut saja namanya Fulan. Fulan sangat rajin beribadah. Pendeknya, Fulan ini tak pernah lalai sekalu pun kepada Allah SWT.
Suatu hari ada yang bertemu ke rumah Fulan. Betapa kaget Fulan ketika mengetahui siapa gerangan yang datang bertamu. Tamu itu ternyata Izrail, malaikat pencabut nyawa. Terjadilah tanya jawab antara Fulan dengan tamunya itu.
"Wahai sahabatku, Izrail! Apakah perihal kedatanganmu ke mari adalah atas perintah Tuhan untuk mencbut nyawaku, ataukah hanya kunjungan biasa?"
"Ya, Fulan sahabatku! Kedatanganku kali ini tidak dalam rangka mencabut nyawamu. Kedatanganku ini hanya kunjungan biasa. Kunjungan seorang sahabat kepada sahabatnya."
Mendengar penjelasan Izrail, maka seketika bersinarlah wajah Fulan karena gembiranya. Mereka lalu berckap-cakap sampai tiba saatnya Izrail akan pamit.
"Wahai sahabatku, Izrail! Sebagai tanda persahabatan kita, aku ada harapan kepadamu kiranya engkau tidak berkeberatan untuk mengabulkannya."
"Gerangan apakah permohonanmu itu, hai Fulan sahabatku?"
"Begini, ya Izrail. Jika nanti kau datang lagi kepadaku dengan maksud untuk mencabut nyawaku, maka mohon kiranya engkau mau mengirimkan seorang utusan kepadaku terlebih dahulu. Jika demikian, maka aku ada waktu untuk bersiap-siap menyambut kedatanganmu."
"Oh, begitu? Hai, Fulan, kalau hanya itu permohonanmu, aku kabulkan. Aku berjanji akan mengirimkan utusan itu kepadamu."
Gembiralah Fulan menerima janji Izrail. Rupanya Izrail ini berbaik hati mau mengabulkan harapanku, demikian pikir Fulan.
Demikian kisahnya, waktu pun berjalan. Tahun berganti tahun. Tak terasa bahwa pertemuan antara Fulan dengan Izrail telah sekian lama berlalu. Kehidupan berlangsung tersus sampai suatu ketika Fulan kaget sekali. Tak disangka-sangka sebelumnya Izrail muncul di rumahnya. Fulan merasa bahwa kedatangan Izrail ini begitu mendadak, padahal ada komitmen janji Izrail kepadanya.
"Wahai, Izrail sahabatku! Mengapa engkau tak mengirimkan utusanmu kepadaku? Mengapa engkau ingkar janji?"
Dengan tersenyum, Izrail menjawab, "Wahai Fulan, sahabatku! Sesungguhnya aku sudah mengirimkan utusanku itu kepadamu, hanya kamu sendiri yang mungkin tidak menyadarinya. Coba perhatikan punggungmu, dulu ia tegak tetapi sekarang bungkuk. Perhatikan caramu berjalan, dulu kamu begitu tegap perkasa, sekarang gemetaran dengan ditopang tongkat. Perhatikan penglihatanmu, dulu ia bersinar sehingga orang luluh kena sorotnya tetapi sekarang kabur dan lemah. Ya, Fulan, bukankah pikiran-pikiranmu sekarang mudah putus asa padahal ia dulu begitu enerjik dan penuh berbagai harapan? Tempo hari kamu hanya menginginkan seorang utusan saja dariku, tetapi aku telah mengirimkan begitu banyak utusanku kepadamu!"

Senin, 04 Juni 2012

Tobatnya Kaum Nabi Musa As


Nabi Musa pernah menghadap Tuhannya Azza Wajalla untuk memohon agar Dia berkenan menerima tobat kaumnya dari penyembahan anak sapi. Lalu Allah SWT berfirman, "Wahai Musa! Tidak ada tobat bagi mereka kecuali mereka membunuh diri mereka sendiri." Nabi Musa pun segera kembali pada kaumnya dan berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya Allah enggan menerima tobat kalian hingga kamu membunuh dirimu sendiri." Karena, memang begitulah cara kalia bertobat. "Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu."( Baca QS: Al-Baqarah:54) Yakni Pencipta kamu. Mereka berkata, "Hai Musa! Kami siap untuk bersabar menerima perintah Allah Azza Wajalla. Karena, kaummu telah menyesali atas semua perbuatan mereka."

Nabi Musa as lalu mengangkat janji dari mereka untuk bersabar menghadapi kamatian. Mereka pun menyatakan setuju. Keesokan harinya mereka siap berkumpul di halaman rumah-rumah mereka. Setiap keluarga berada dalam kelompok masing-masing. Kemudian Musa memerintahkan orang-orang yang tidak pernah menyembah anak sapi dari Bani Israil untuk membawa pedang dan menebas siapa saja yang ia jumpai. Mereka pun berjalan di tempat-tempat berkumpul seraya berkata, "Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada orang yang tidak bangkit dari duduknya, tidak mengangkat pandangannya, dan tidak mengadakan perlawanan dengan tangan ataupun kakinya, sehingga Allah menuntaskan hukuman-Nya."

Mereka pun membunuh siapa saja yang mereka temui, hingga ada orang laki-laki dari Bani Israil yang mendatangi kaumnya yang sedang duduk di halaman rumah-rumah mereka lalu berkata, "Sesungguhnya mereka adalah saudara-saidara kamu juga yang datang kepada kamu yang masing-masing membawa pedang terhunus. Maka takutlah kamu kepada Allah dan bersabarlah, karena sesungguhnya laknat Allah dan malaikat-malaikat-Nya akan ditimpakan atas siapa saja yang berdiri atau membela diri dengan tangan atau kakinya." Mereka pun menjawab, "Amin."

Kaum itu berkata ketika mereka diperintahkan agar sebagian mereka membunuih sebagian yang lain, "Ya Rasulullah, bagaimana kami tega membunuh para orang tua kami, anak-anak dan saudara-saudara kami?" Lalu Allah menurunkan kegelapan atas mereka sehingga mereka tidak bisa melihat orang-orang di sekelilingnya. Maka pada saat itulah mereka melakukan perintah pembunuhan itu. Kemudian mereka bertanya, "Hai Musa! Apakah tanda-tanda tobat kami?" Musa berkata, "Pedang-pedang dan senjata-senjata kalian akan terhenti, tidak mau membunuh, dan diangkat kembali kegelapan dari kamu." Mereka terus melakukan pembunuhan hingga darah mencapai jubah dan menggenangi mereka.

Terdengarlah jeritan anak-anak memanggil Nabi Musa, "Ya Musa! Ampun! Ampun!" Mendengar itu Musa pun lalu menangis mengadu kepada Allah Azza Wajalla, maka Allah SWT menurunkan rahmat-Nya, lalu terhentilah senjata-senjata mereka. Nabi Musa segera berseru, "Cukup, tinggalkanlah saudara-saudaramu, karena sesungguhnya rahmat Allah telah turun!" 

Seketika lenyaplah kegelapan dari mereka dan tampaklah mayat-mayat disana-sini. Ibn Abbas berkata, "Mereka yang terbunuh adalah para syuhada sedang yang masih hidup telah mendapat ampunan Allah SWT"