Muhammad Darwisy atau lebih dikenal KH Ahmad Dahlan, adalah seorang tokoh pendidikan yang berjasa di Indonesia. Ia lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868 silam.
Tentu saja, rekam jejak KH Ahmad Dahlan patut menjadi teladan dan pengingat bagi para pelajar dan pemuda Indonesia generasi saat ini.
Pasalnya penggagas Muhammadiyah ini merupakan sosok yang sudah melanglangbuana sebagai 'sang pencerah'.
Sejarah mencatat, KH Ahmad Dahlan adalah tokoh besar yang merupakan salah satu penggagas pergerakkan umat islam di Indonesia.
Ia juga telah dikenal sebagai pahlawan kemerdekaan nasional karena jasa-jasanya dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan pendidikan pemikiran umat Islam.
Saat masa kolonial Belanda, KH Ahmad Dahlan disebut sebagai pelopor kebangkitan kesadaran umat Islam.
Kemudian, KH Ahmad Dahlan juga mendirikan organisasi Muhammadiyah sebagai pergerakkan yang memberikan pendidikan ajaran Islam kepada para pemuda Indoneisa.
Selain membangkitkan kesadaran akan pendidikan, KH Ahmad Dahlan juga mempelopori ekonomi masyarakat dengan membuat amal usaha sosial.
Ia juga mempelopori kebangkitan kaum wanita Indonesia di masa penjajahan untuk sama-sama memperjuangkan hak mendapatkan pendidikan.
Menurut laman muhammadiyah.or.id, dalam KH Ahmad Dahlan menggambarkan dirinya sendiri memiliki semangat dan keyakinan tentang ketauhidan dan kehidupan akhirat.
Dahlan berprinsip bahwa setiap orang harus mencari bekal masing-masing untuk mencapai kehidupan yang baik di akhirat kelak.
Perbekalan yang dimaksudnya itu bisa didapatkan dengan memperbanyak ibadah, amal saleh, membela agama Allah SWT, berdakwah, dan memimpin umat ke jalan yang benar.
Menurutnya untuk mencari bekal akhirat itu juga maka diperlukan kesadaran kolektif.
Dengan kesadaran itulah KH Ahmad Dahlan tergerak membangun, menggerakkan hingga memanjukan umat (masyarakat Indonesia lainnya).
KH Ahmad Dahlan begitu gigih membina kaum muda yang ia ajak turut berdakwah.
Saat itu, bangsa Indonesia yang tengah dijajah, tertindas, dan tertinggal dirasa Dahlan sangat perlu dibangunkan kesadarannya untuk bangkit dan bangun secara mandiri.
Seperti yang diketahu strategi dirinya untuk memperluas gagasanya dan pergerakannya itu adalah melalui jalan pendidikan dan organisasi.
Pada 1912, KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah.
Melalui organisasi itu ia bercita-cita mengadakan pembaharuan cara berpikir menurut tuntunan agama Islam.
Ia ingin mengajak umat Islam Indonesia kembali berpedoman menurut tuntunan Al-Quran dan Al-Hadist.
Sayang, gagasannya itu justru mendapatkan pergumulan dari keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Berbagai cercaan, tuduhan hingga fitnahan bertubi-tubi nampak di hadapannya.
Ia sempat dituduh mendirikan agama baru yang menyalahi syariat Islam.
Masih menurut laman Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan pernah dituduh sebagai kyai palsu lantaran disebut-sebut meniru bangsa Belanda dan agama kristen.
Namun berkat keteguhan hati, kesabaran, dan kegigihannya, ia tetap melanjutkan perjuangannya memperbaharui Islam hingga dianggap berhasil membuka pemikiran umat Islam kala itu bahkan hingga masa kini.
Gigih menyebarkan dakwah syi'ar Islam hingga di berbagai penjuru kota, organisasinya itu pun melambungkan sayap hingga dikenal masyarakat luas.
KH Ahmad Dahlan dianggap berhasil membangun kesadaran dan membangkitkan umat Islam akan pentingnya pendidikan.
Seperti diketahui, melalui gagasannya tertuang dalam organisasi Muhammadiyah, gagasannya tetap mengalir seiring meluasnya dakwah Muhammadiyah sampai detik ini.
Ia membangun pendidikan yang kuat di masyarakat luas Indonesia dengan mendirikan sekolah-sekolah yang betujuan membangun karakter Islamiyah dan bangsa.
Mengulas catatan perjuangannya kala itu tak heran jika ia patut dikenang.
Melalui surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961, Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai pahlawan nasional.
Berikut Profil Kyai Haji Ahmad Dahlan:
Nama : Muhammad Darwisy, dikenal Kyai Haji (KH) Ahmad Dahlan
Tempat kelahiran : Yogyakarta
Lahir : 1 Agustus 1868
Meninggal: 23 Februari 1923 di Yogyakarta
Jabatan : Pendiri dan Ketua Umum Muhammadiyah