1
AMANAT MENTERI AGAMA RI
PADA UPACARA PERINGATAN
HARI AMAL BAKTI KE-66
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TANGGAL 3 JANUARI 2012
Bismillâhirrahmânirrahîm,Assalâmu’alaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Para pejabat dan seluruh pegawai Kementerian Agama,
Hadirin peserta upacara yang saya hormati,
Pada hari yang bersejarah bagi keluarga besar Kementerian Agama dan bangsa
Indonesia yang menjunjung tinggi kehidupan beragama, marilah kita bersama-sama
memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya pada hari ini secara serentak di seluruh
Indonesia kita memperingati Hari Amal Bakti ke-66 Kementerian Agama.
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang saya banggakan,
Hari bersejarah ini mengingatkan kita semua pada keputusan penting yang
diambil Pemerintah atas usulan sejumlah anggota parlemen sementara yang waktu itu
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) agar dibentuk Kementerian yang khusus untuk
menangani masalah agama dalam struktur pemerintahan negara Republik Indonesia.
Kementerian Agama secara resmi berdiri pada 3 Januari 1946 dengan Menteri Agama
yang pertama Haji Mohammad Rasjidi.
Memasuki usia yang ke-66 ini, sepatutnya kita merenungkan kembali titik tolak
perjalanan dan kiprah Kementerian Agama dalam pusaran sejarah bangsa hingga saat
ini. Seiring dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, isu-isu agama
akan semakin berat ke depan.
Untuk itu seluruh aparatur Kementerian Agama dimanapun tidak boleh
kehilangan perspektif dan wawasan menyangkut alasan fundamental atau raison
d’etre berdirinya Kementerian Agama ini, aparatur Kementerian Agama juga harus
memahami misi, tugas dan fungsi Kementerian Agama yang harus diperkuat dari masa
ke masa, serta memahami peran aktual Kementerian Agama di tengah perkembangan 2
bangsa, negara dan kehidupan umat beragama. Jelas, ini merupakan tugas yang tidak
ringan karena menyangkut pengelolaan aspek mendasar dan peka dalam kehidupan
bangsa, yang menuntut tanggung jawab profesional dan tanggung jawab moral dari
kita semua.
Saudara-saudara keluarga besar Kementerian Agama yang berbahagia,
Berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab besar tersebut sangatlah tepat
tema yang diangkat pada peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama tahun ini,
yaitu “Memperteguh Komitmen untuk Membangun Kementerian Agama yang Bebas
dari Korupsi”.
Tema ini menegaskan kembali bahwa seluruh jajaran Kementerian Agama harus
senantiasa berupaya untuk meraih kinerja dan reputasi terbaik, menciptakan aparatur
yang berakhlak dan berintegritas tinggi, serta tidak memberi peluang dan celah bagi
munculnya penilaian rendah dari masyarakat terhadap institusi dan aparatur
Kementerian Agama.
Berbagai isu keagamaan aktual di masyarakat belakangan ini, mengharuskan
aparatur Kementerian Agama bekerja lebih optimal dalam melakukan pengaturan,
bimbingan, pelayanan, dan pengawasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Kementerian Agama. Peran yang diemban oleh Kementerian Agama dalam
pembangunan bangsa bukanlah peran yang bersifat marjinal atau pinggiran. Oleh
sebab itu, kualitas dan kinerja aparatur Kementerian Agama tidak boleh tertinggal
dibanding lembaga lain.
Pada kesempatan yang baik ini, saya mengimbau kepada keluarga besar
Kementerian Agama agar mentaati aturan dan pedoman penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang baik dan akuntabel berdasarkan kerangka manajerial dan moral
yang ketat. Lakukan pengawasan melekat dalam diri kita, tempatkan proporsi
kewenangan yang dimiliki, serta pertimbangkan secara matang segala langkah dan
tindakan yang akan dilakukan.
Perbaikilah lingkungan dengan menciptakan suasana yang mendukung bagi
terlaksananya program pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jauhkan lingkungan
yang terkait dengan sikap atau sistem yang dapat mengarahkan kita pada perbuatan
koruptif. Sekuat apapun niat dan kapabilitas moral seseorang jika berada dalam
lingkungan yang tidak mendukung bagi terciptanya tata kelola pemerintahan yang
bebas dari korupsi hampir dapat dipastikan akan dapat menggoyahkannya. Oleh
karena itu, lingkungan kerja dan interaksi sosial yang bersih perlu diciptakan dengan
memulai dari diri sendiri, dari yang terkecil, dan dari saat ini.
Dalam era keterbukaan sekarang ini, setiap gerak langkah dan kebijakan aparatur
Pemerintah selalu dimonitor oleh “mata” dan “telinga” masyarakat. Oleh karena itu,
saya berpesan kepada aparatur Kementerian Agama di seluruh tanah air agar melayani
masyarakat dengan baik. Wujudkan pelayanan birokrasi yang berkualitas, mudah,
cepat, dan akuntabel. Bekerjalah selalu dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih
sejalan dengan motto kerja Kementerian Agama, yaitu “Ikhlas Beramal”.
Seluruh peserta upacara dan hadirin yang saya hormati,
Aparatur Kementerian Agama dimanapun haruslah dapat
mengimplementasikan nilai-nilai keikhlasan dalam sikap, perbuatan, kepemimpinan 3
dan setiap keputusan yang diambil. Kementerian Agama dengan substansi tugas dan
fungsinya yang berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat memerlukan
dukungan aparatur dan kepemimpinan yang handal, profesional, amanah dan
berkarakter pada semua unit satuan kerja di pusat dan daerah.
Sebagaimana kita ketahui, ada empat tugas dan fungsi yang dikelola oleh
Kementerian Agama, yaitu peningkatan kualitas kehidupan beragama; peningkatan
kualitas kerukunan umat beragama; peningkatan kualitas pendidikan agama,
pendidikan keagamaan, serta madrasah dan perguruan tinggi agama; dan peningkatan
kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam bidang kehidupan beragama, masih terdapat tantangan yang besar, yaitu
masih adanya jarak antara agama dan perilaku umatnya, masih rendahnya tingkat
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama pada sebagian masyarakat,
belum optimalnya sumber daya keagamaan, serta belum meratanya akses umat
beragama terhadap sarana-prasarana pelayanan keagamaan.
Di bidang peningkatan kerukunan umat beragama, masalah yang belakangan kita
hadapi, secara kasuistik masih adanya gejala ketidakserasian kehidupan sebagian
anggota masyarakat, munculnya sikap memaksakan kehendak tanpa menghiraukan
keharmonisan hubungan antar-umat beragama yang telah terpelihara selama ini, dan
pemanfaatan isu agama untuk kepentingan yang sebenarnya bertentangan dengan
nilai luhur agama itu sendiri.
Meskipun berbagai kebijakan dan program serta kegiatan telah kita lakukan,
namun kita perlu melakukan langkah penting dan strategis dengan mengoptimalkan
penerapan sejumlah peraturan perundangan yang terkait, memberdayakan peranan
kearifan lokal sebagai sistem perekat sosial, dan memaksimalkan partisipasi sosial
dalam penciptaan kerukunan yang berbasis masyarakat.
Di bidang pendidikan yang menjadi tugas/binaan Kementerian Agama, masalah
utama yang hingga kini masih menjadi perhatian adalah masih perlunya peningkatan
sarana, ketenagaan dam mutu pendidikan, terutama untuk pendidikan agama,
pendidikan keagamaan dan madrasah. Untuk itu upaya dalam rangka mendekatkan
jarak kesenjangan lembaga pendidikan antara negeri dengan swasta, mendorong
perlunya perhatian yang lebih dari Pemerintah Daerah terhadap penyelenggaraan
pendidikan agama, menunjang fasilitas pelayanan pendidikan, dan meningkatkan
kompetensi dan kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk pendidik di
lingkungan pendidikan agama dan keagamaan. Dalam bidang pendidikan ini
sesungguhnya kita telah melakukan banyak hal dengan capaian yang menggembirakan,
namun kurang terekspos secara luas di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan di bidang penyelenggaraan ibadah haji, Kementerian Agama terus
meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji, menyempurnakan sistem
penyelenggaraan ibadah haji yang memungkinkan jemaah haji terlayani dengan baik,
serta meningkatkan transparansi dan akuntabiitas pengelolaan keuangan haji.
Saudara-saudara yang saya hormati,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kita semua, untuk
menciptakan suasana kerja yang kondusif di lingkungan Kementerian Agama,
memelihara hubungan kerja yang harmonis secara vertikal dan horizontal serta
menjauhi persaingan tidak sehat yang dapat merusak sistem dan budaya organisasi.4
Saya juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja keras Saudarasaudara yang telah membantu terlaksananya program-program di Kementerian
Agama selama ini. Selamat Hari Amal Bakti ke-66 Kementerian Agama, selamat tahun
baru 2012 dan selamat Natal bagi saudara-saudara umat Kristiani yang baru saja
merayakannya.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membimbing dan meridlai langkah kita
semua dalam melanjutkan misi, tugas dan fungsi Kementerian Agama di masa
mendatang.
Sekian dan terima kasih.
Wallâhul muwâfiq ilâ aqwâmi tharîq,
Wassalâmu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 3 Januari 2012
Menteri Agama RI,
ttd
Suryadharma Ali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar