Lukman Hakim memerintahkan anaknya mengambil seekor keledai.
Sang anak memenuhinya dan membawanya ke hariban sang ayah. Lukman menaiki
keledai itu dan memerintahkan anaknya untuk menuntun keledai.
Keduanya berjalan melewati kerumunan orang banyak. Tiba-tiba
orang-orang mengecam seraya berkata, "Anak kecil itu berjalan kaki, sedangkan
orang-tuanya nangkring di atas keledai, alangkah kejam dan kasarnya ia." Lukman
bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?" Sang
anak menyampaikan tanggapan mereka.
Kemudian, Lukman turun menuntun keledai. Sang anak ganti
menaiki keledai. Keduanya lalu berjalan melewati keramaian di tempat lain.
Tiba-tiba mereka mencemooh sang anak seraya berkata, "Anak muda itu menaiki
keledai, sedangkan orang tuanya berjalan kaki, alangkah jelek dan kurang ajar
sang anak." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang
wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Kemudian, Lukman dan anaknya sama-sama menaiki keledai
berboncengan. Keduanya melewati keramaian di tempat lain, tiba-tiba orang-orang
mencerca keduanya seraya berkata, "Betapa kejam kedua orang itu, mereka menaiki
seekor keledai, padahal mereka tidak sakit, dan tidak pula lemah." Lukman
bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Akhirnya, Lukman dan anaknya turun dari keledai. Keduanya
berjalan kaki sambil menuntunnya melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba
orang-orang mengecam seraca berkata, "Subhanallah... seekor himar yang sehat dan
kuat berjalan? sementara kedua orang itu berjalan menuntunnya, alangkah baiknya
jika salah satu dari mereka menaikinya." Lukman bertanya kepada anaknya,
"Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Kemudian, Lukman menasihati anaknya: "Wahai anakku, bukankah
aku telah berkata kepadamu, kerjakanlah pekerjaan yang membuat engkau menjadi
saleh dan janganlah menghiraukan orang lain. Dengan peristiwa ini saya hanya
ingin memberi pelajaran kepadamu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar