Kalian pasti sudah pernah melihat sarang burung yang dibangun di atas pohon atau
di atas puncak bangunan, dan terkadang di sudut sebuah jendela menara. Ini baru
sarang dari beberapa jenis burung yang sudah kalian ketahui.
Begitu banyak jenis burung yang ada di dunia ini dan
mereka membangun jenis sarang yang berbeda yang harus dipikirkan dengan seksama.
Tanpa pertimbangan macam-macam, burung membangun sarang mereka sehingga mereka
bisa menyatu dengan lingkungan alamnya. Mari kita perhatikan burung-burung di
pantai. Burung-burung ini membangun sarang mereka di permukaan air, dan sarang
itu tidak tenggelam. Bahan-bahan yang digunakan dan bentuk sarang dirancang
secara khusus.
Sehingga, kalau pun permukaan air naik, sarang maupun anak-anak burung tidak akan terganggu. Burung-burung ini memiliki kemampuan bawaan dari lahir untuk membangun sarang mereka dan tidak perlu dilatih. Tidak mungkin selama ini mereka telah mempelajari tugas semacam itu. Jika mereka melakukannya dengan cara coba-coba, sarang itu akan tenggelam begitu permukaan air naik. Akan tetapi, hal itu tidak pernah terjadi karena seluruh burung pantai membangun sarang dengan cara yang sama sejak hari pertama kemunculannya di dunia. Beberapa burung yang hidup di rawa-rawa membangun dinding-dinding sarang yang tinggi sehingga telur-telur mereka tidak jatuh karena angin. Bagaimana burung ini, yang dengan hati-hati melindungi telurnya, mengetahui risiko jatuhnya telur mereka dan pecah? Di sini kita dapat melihat “bijaksananya” burung dalam melakukan tindakan pencegahan hal itu.
Sehingga, kalau pun permukaan air naik, sarang maupun anak-anak burung tidak akan terganggu. Burung-burung ini memiliki kemampuan bawaan dari lahir untuk membangun sarang mereka dan tidak perlu dilatih. Tidak mungkin selama ini mereka telah mempelajari tugas semacam itu. Jika mereka melakukannya dengan cara coba-coba, sarang itu akan tenggelam begitu permukaan air naik. Akan tetapi, hal itu tidak pernah terjadi karena seluruh burung pantai membangun sarang dengan cara yang sama sejak hari pertama kemunculannya di dunia. Beberapa burung yang hidup di rawa-rawa membangun dinding-dinding sarang yang tinggi sehingga telur-telur mereka tidak jatuh karena angin. Bagaimana burung ini, yang dengan hati-hati melindungi telurnya, mengetahui risiko jatuhnya telur mereka dan pecah? Di sini kita dapat melihat “bijaksananya” burung dalam melakukan tindakan pencegahan hal itu.
Jenis burung lain yang
tinggal di daerah gurun membangun sarangnya di antara semak-semak, bukan di atas
tanah. Alasan mengapa mereka melakukan hal itu adalah karena perbedaan suhu:
suhu di antara semak-semak sepuluh derajat lebih rendah dibandingkan suhu di
atas tanah. Banyak di antara kita yang tidak mengetahui beda suhu antara dataran
dan semak-semak, dan bahwa ada perbedaan di antara keduanya. Tetapi
burung-burung ini mengetahui dan melindungi diri serta anak-anak mereka dari
panas menyengat dengan membangun sarang mereka di tempat yang paling sejuk.
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana
burung-burung, yang menurut kita tidak berakal dan kurang cerdas dapat
memikirkan perincian yang begitu rumit? Tingkah laku burung-burung ini bisa
dibandingkan dengan para insinyur yang selama bertahun-tahun belajar dan
berlatih di bidang mereka. Ketika membangun sebuah rumah, para insinyur
mempertimbangkan perincian seperti kekuatan bangunan, bahan-bahan yang digunakan
dan lokasinya; setelah itu baru pembangunan dapat dimulai. Seperti yang telah
kalian lihat pada contoh-contoh di atas, burung juga membangun sarang mereka
menurut sebuah perencanaan. Namun, mereka tidak memerlukan peralatan pembangunan
atau pendidikan. Mereka bertindak berdasarkan ilham Allah dan mengerjakan
tugas-tugas mereka dengan mudah. Burung-burung ini dan apa yang mereka kerjakan
merupakan bukti penciptaan Allah yang begitu sempurna. Pastilah Allah, Yang Maha
Tahu, yang telah mengilhami mereka untuk melakukan semuanya.
Kepunyaan Allah-lah segala yang ada
di langit dan segala
yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji (QS Al-Hajj: 64) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar