Selamat Datang Di Kampus Ceria.. MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KAYUTREJO " Mandiri Santun Cerdas " (Mimka MSc) Status Terakreditasi ~ Terimalah Salam Kami Asalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh, Mimka Selalu ada yang baru. "Silaturrohmi Alumni, Menjalin Ukhuwah Dunia Akhirat; Mempersiapkan Siswa - Siswi Madrasah yang Mandiri, Santun dan Cerdas

Senin, 17 Desember 2018

Pengumuman Libur Semester satu

LIBUR MULAI TANGGAL 17 DESEMBER 2018 SAMPAI DENGAN TANGGAL 1 JANUARI 2019
MASUK KEMBALI TANGGAL 2 JANUARI 2019

Sabtu, 10 November 2018

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Sikap



    a. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :
    Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
    Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :
    Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
    Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
    Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
    Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.
    b. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
    Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap resonden terhadap sesuatu hal
    Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
    Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
    Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
    Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
    Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
    c. Penilaian Antarpeserta didik
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.
    d. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.
Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:

    Catatan atas pengamatan guru harus objektif
    engamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian / peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
    Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
Pedoman umum penyekoran jurnal:
    Penyekoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
    Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
    Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
    Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
    Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
    Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
    Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menhitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriterian penilaian

Sabtu, 29 September 2018

Pendekatan Saintifik dan Langkah-Langkahnya


Pendekatan saintifik bukan metode pembelajaran, tetapi lebih berperan dalam langkah-langkah dalam proses pembelajaran. Yang didalamnya bisa juga dipadukan dengan metode-metode pelajaran. Biasanya pendekatan ini lebih cocok di terapkan dalam kerja kelompok, jadi sebelum sampai ke kegiatan proses pembelajaran peserta didik sudah di kelompokan terlebihdahulu.

Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Proses pembelajaran ini dapat disamakan dengan suatu proses ilmiah karena didalamnya terdapat tahapan-tahapan terutama dalam kegiatan inti. Pendekatan saintifik dapat di sebut juga sebagai bentuk pengembangan sikap baik religi maupun sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan materi pelajaran. Dalam pendekatan ini peserta didik tidak lagi dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi dijadikan subjek pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator saja. Guru tidak perlu menjelaskan semua tentang apa yang ada dalam materi.

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Dalam pengertian pendekatan saintifik ada beberapa langkah-langkah, menurut Peraturan pemerintah pendidikan dan kebudayaan (permendikbud) Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima kegiatan pengalaman belajar pokok yaitu: Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi/Eksperimen, Mengasosiasikan/Mengolah Informasi, Dan, Mengkomunikasikan.

Mengamati
Dalam proses mengamati peserta didik diharapkan dapat menyaksikan tentang apa yang di sajikan guru, misalnya video atau film yang terkait materi, guru juga bisa menampilkan gambar-gamba yang juga terkait dengan materi. Selain itu pengamatan juga dapat dilakukan pada saat guru melakukan simulasi.

Menanya
Setelah peserta didik mengamati, kemudian peserta didik merumuskan pertanyaan atas apa yang telah di tampilkan guru, apabila sudah ada pertanyaan-pertanyaan pada peserta didik diharapkan dengan pertanyaan itu nantinya akan membuat peserta didik lebih memperhatikan materi dan mampu mencari sendiri jawaban dari pertanyaannya itu.

Mengumpulkan Informasi/Eksperimen
Pada tahap ini, setelah peserta didik mempunyai pertanyaan yang diperoleh melalui pengamatan terhadap media yang sudah ditampilkan guru, maka tugas peserta didik selanjutnya adalah mengumpulkan informasi, informasi tersebut untuk menjawab pertanyaan yang sudah dibuat, informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber belajar seperti buku, setudi perpustakaan,internet. Disinilah peserta didik di tuntut untuk aktif bekerja sama dalam kelompoknya.

Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
Setelah mendapatkan informasi dan data yang cukup, peserta didik dalam kelompoknya berbagi tugas untuk mengasosiasikan atau mengolah informasi yang sudah di dapat dengan yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang sudah dirumuskan. Dan menampilkannya dalam laporan kelompok.

Mengkomunikasikan
Dalam proses ini peserta didik di harapkan mampu mengkomunikasikan dengan kelompok lain tentang informasi apa yang sudah di olah dalam kelompoknya. Disinilah inti dari saintifik yaitu peserta didik diharapkan untuk saling bertukar informasi dengan kelompok lain. Sehingga akan tercipta kondisi peserta didik yang aktif, dan menjadikan peserta didik menjadi subjek belajar.

Senin, 13 Agustus 2018

Pengertian dan Jenis Jenis Penilaian Autentik

Salah satu Tugas guru adalah melakukan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran. Penilaian yang diterapkan pada kurikulum 2013 adalah Penilaian Autentik. Penilaian pada kurikulum sebelumnya (KBK dan KTSP) lebih menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif) sedangkan pada Kurikulum 2013, penilaian mencakup semua aspek yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

A. Pengertian Penilaian Autentik

Penilaian (Asesmen) sinonimnya adalah pengukuran, pengujian, atau evaluasi. sedangkan Autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian Autentik adalah pengukuran atas proses dan hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan Pengetahuan (kognitif).

Ketika menerapkan penilaian Autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Definisi penilaian Autentik dalam American Librabry Association, Penilaian autentik adalah proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Sedangkan dalam Newton Public School, Penilaian Autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Sementara itu Wiggins, mendifinisikan Penilaian Autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi, dan membahas artikel, memberi analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.


B. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013

Penilaian Autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Karena penilaian jenis ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

Penilaian Autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus. Misalnya memiliki kelainan tertentu, bakat atau minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian Autentik juga dapat diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya proses dan hasil belajar.

Penilaian Autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dengan keterlibatan peserta didik dalam penilaian, asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Penilaian Autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.


C. Belajar Autentik dan Penilaian Autentik

Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran autentik pula. Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.

Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian, yaitu
1. Pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka
    panjang pendidikan, seperti kesuksesan di tempat kerja.
2. Penilaian atas tugas-tugas memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks
3. Analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan
    sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan Scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata di luar sekolah.

Penilaia autentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Pada pembelajaran autentik, guru juga harus menjadi "guru autentik". Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, tapi juga pada penilaian.


D. Jenis-Jenis Penilaian Autentik

1. Penilaian Kinerja

 Cara yang bisa diterapkan untuk penilaian berbasis kinerja :

a. Daftar Cek (checklist)
    Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator
    yang harus muncul dalam sebuah peristiwa/tindakan.
b. Catatan Anekdot/narasi (anecdotal/narative records)
    Digunakan dengan cara guru menuliskan laporan narasi tentang apa yang dilakukan
    oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan.
c. Skala Penilaian (rating scala)
    Menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 =
    cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali

d. Memori atau ingatan (memory approach)
    Digunakan dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu dengan
    tanpa membuat catatan.

Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat/instrumen, seperti : penilaian sikap, penilaian diri, observasi prilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

2. Penilaian Proyek

Penilaian Proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan peserta didik berdasarkan periode atau waktu tertentu. Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek.

Produk akhir dari sebuah proyek memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lainnya), barang-barang terbuat dari kayu, plastik, kertas, dan karya logam.

3. Penilaian Portofolio

Penilaian Portopolio merupakan penilaian atas kumpulan karya peserta didik, baik secara perorangan atau kelompok. Karya tersebut, misalnya menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, gambar, foto, lukisan, laporan penelitian, dan lain-lain.

4. Penilaian Tertulis

Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.  Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat, dan uraian.

Selasa, 22 Mei 2018

Doa Berbuka Puasa Berdasar Hadis Shahih



Ibadah puasa adalah salah satu ibadah mahdhoh maka dari itu kita harus berusaha untuk beramal yang berdasar dengan hadis yang shahih termasuk ketika berbuka puasa .Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa  berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
 Periwayat hadits adalah Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma. Pada awal hadits terdapat redaksi, “Abdullah bin Umar berkata, ‘Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau mengucapkan ….‘”

ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”
[Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] dan selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)

Yang dimaksud dengan إذا أفطر adalah setelah makan atau minum yang menandakan bahwa orang yang berpuasa tersebut telah “membatalkan” puasanya (berbuka puasa, pen) pada waktunya (waktu berbuka, pen). Oleh karena itu doa ini tidak dibaca sebelum makan atau minum saat berbuka. Sebelum makan tetap membaca basmalah, ucapan “bismillah” sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Sabtu, 07 April 2018

Soal Kemuhammadiyahan MI/SD Kelas 5 Semester Genap



1. Nama  Kecil dari KH Ahmad Dahlan adalah  ....
a. M. Daris                                        
 b. M. Darwis                       
c. M. Aris
2. Dibawah ini adalah amal usaha muhammadiyah  kecuali ...
a. panti asuan                            
b. SD – SMA                           
c. Gedung bioskup
3. Lima daun bunga dalam lambang Pm berarti Rukun ...
a. Iman                              
b.Haji                                      
c. Iman
4.  Fastsbiqul Khairat berarti
a. berlomba dalam kejujuran
b. Berlomba dalam permainan  
c. berlomba-lomba dlm kebaikan
5. Perkumpulan remaja putri Muhammadiyah bernama ...
a.Aisyiyah                                 
 b.IRM                                     
 c. Nasyiatul aisyiyah 
6.  Perkumpulan dari pemuda-pemuda Muhammadiyah adalah ...
a.PM                                         
b. IMM                                      
c. IPM
7. Sifat-sifat mulia Rasulullah adalah sebagai berikut kecuali..
a.Amanah                                 
b. Tabligh                                 
 c. Istiqomah
8. Dibawah ini adalah salah satu kreteria yang dimiliki oleh seorang pemimpin muhammadiyah kecuali..
a. Ukhuwah islamiyah          
b. Ikhlas dalam beramal          
c. Bekerja sendiri
9. Dibawah ini adalah tokoh dari Muhammadiyah kecuali
a. Ir. Sukarno                        
 b.Jendral Sudirman                 
 c. Drs. Muh Hatta
10. Dibawah ini adalah hasil karya dari DR. Hamka Kecuali
a.Falsafah hidup                         
b. Lembaga Hidup                                
 c. Lembaran Hidup

II. isilah titik dibawah ini
1.           Siapa nama ayah pendiri Muhammadiyah...
2.            lambang dari bunga melati adalah organisasi...
3.            Surat almaun terdiri dari ......ayat
4.            Aisyiyah didirikan oleh.....
5.            Apa artinya Fastabiqul Khairat ...
6.            Apa arti lambang dari enam kelompak bunga...
7.            Apa kepanjangan dari HW
8.            KH ahmad dahlan lahir di.....tanggal....
9.            Nama ayah KH ahmad dahlan adalah....
10.          Siapa bapak tentara Nasional Indoonesia (TNI)....

III. jawablah pertanyaan dibawah ini
1.            Sebutkan 4 Sifat –sifat kepemimpinan Muhammadiyah
2.            Sebutka 3 kreteria yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin Muhammadiyah
3.            Bagaimana bunyi tulisan yang melingkar diatas dan dibawah lambang aisyiyah?
4.            Sebutkan 3 tokoh muhammadiyah
5.            Sebutkan hasil 3 karya Prof. DR. Hamka