Selamat Datang Di Kampus Ceria.. MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KAYUTREJO " Mandiri Santun Cerdas " (Mimka MSc) Status Terakreditasi ~ Terimalah Salam Kami Asalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh, Mimka Selalu ada yang baru. "Silaturrohmi Alumni, Menjalin Ukhuwah Dunia Akhirat; Mempersiapkan Siswa - Siswi Madrasah yang Mandiri, Santun dan Cerdas

Sabtu, 24 Mei 2014

Urutan, Arti dan Watak Tembang Macapat

Ada beberapa jenis tembang macapat. masing-masing jenis tembang tersebutmemiliki aturan berupa guru lagu dan guru wilangan masing-masing yang berbeda-beda.Yang paling dikenal umum ada 11 jenis tembang macapat. Yaitu, 

1. Maskumambang (dalam kandungan)
Dalam bahasa jawa "kumambang" yang berarti mengambang. Menggambarkan bayi manusia yang masih mengambang di perut ibunya. Watak lagu ini nelangsa lan keranta-ranta

2. Mijil (lahir)
Dalam bahasa jawa "mijil, mbrojol, mencolot" yang berarti muncul atau keluar. Menggambarkan kelahiran bayi. Watak lagu ini asih lan tresna.

3. Sinom (muda)
Dalam bahasa jawa "kanoman" yang berarti muda atau usia muda. Menggambarkan cerita masa muda yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan dan mencari ilmu untuk mewujudkannya. Watak lagu ini grapyak lan renyah.

4. Kinanthi (tuntunan)
Dalam bahasa jawa "kanthi" yang berarti tuntunan atau dituntun untuk menggapai masa depan. Menggambarkan masa di mana manusia membentuk jatidiri dan meniti jalan menuju cita-cita.

5. Asmarandana (asmara)
Dalam bahasa jawa "tresna" yang berarti cinta atau kasmaran. Menggambarkan masa di mana manusia dirundung asmara, dimabuk cinta, ditenggelamkan dalam lautan kasih. Watak lagu ini sengsem.

6. Gambuh (kecocokan)
Dalam bahasa jawa "jumbuh atau sarujuk" yang berarti cocok. Menggambarkan komitmen manusia yang sudah menyatakan cinta dan siap untuk berumah tangga. Watak lagu ini kulina lan nepung-nepungke.

7. Dhandhanggula (senang)
Dalam bahasa jawa "kasembadan" yang berarti kesenangan. Menggambarkan keberhasilan membina rumah tagga dan cita-cita yang tercapai. Watak lagu ini luwe lan ngresepake.

8. Durma (dermawan)
Dalam bahasa jawa "darma aatau weweh" yang berarti dermawan dan senang bersedekah. Menggambarkan wujud dari rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan semua yang terbaik. Watak lagu ini nesu lan muntab.

9. Pangkur (menjauhi hawa nafsu)
Dalam bahasa jawa "mungkur" berarti menjauhi. Menggambarkan manusia yang menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu negatif yang menggerogoti jiwanya. Watak lagu ini sereng lan tegas.
10. Megatruh (kematian)
Dalam bahasa jawa "megat roh" yang berarti keluarnya roh. Menggambarkan terlepasnya roh atau kematian manusia. Watak lagu ini nglara lan sedih.

11. Pocung (dibungkus mori putih)
Dalam bahasa jawa "pocong" yang berarti sudah dibungkus. Menggambarkan kematian manusia lalu dimandikan, dishalatkan, dan siap dikuburkan. Watak lagu ini sembrana, gecul, ora ana greget saut.
  
Keterangan Lainnya.
1). Pangkur berasal dari nama punggawa dalam kalangan kependetaan seperti tercantumdalam piagam-piagam berbahasa jawa kuno. Dalam Serat Purwaukara, Pangkur diberiarti buntut atau ekor. Oleh karena itu Pangkur kadang-kadang diberi sasmita atau isyarat tut pungkur berarti mengekor dan tut wuntat berarti mengikuti.2). Maskumambang berasal dari kata mas dan kumambang. Mas dari kata Premas yaitu punggawa dalam upacara Shaministis. Kumambang dari kata Kambang dengan sisipan – um. Kambang dari kata Ka- dan Ambang. Kambangselain berarti terapung, juga berartiKamwang atau kembang. Ambang ada kaitannya dengan Ambangse yang berartimenembang atau mengidung. Dengan demikian, Maskumambang dapat diberi arti punggawa yang melaksanakan upacara Shamanistis, mengucap mantra atau lafal denganmenembang disertai sajian bunga. Dalam Serat Purwaukara, Maskumambang diberi artiUlam Toya yang berari ikan air tawar, sehingga kadang-kadang di isyaratkan denganlukisan atau ikan berenang.3). Sinom ada hubungannya dengan kata Sinoman, yaitu perkumpulan para pemudauntuk membantu orang punya hajat. Pendapat lain menyatakan bahwa Sinom adakaitannya dengan upacara-upacara bagi anak-anak muada zaman dahulu. Dalam SeratPurwaukara, Sinom diberi arti seskaring rambut yang berarti anak rambut. Selain itu,Sinom juga diartikan daun muda sehingga kadang-kadang diberi isyarat dengan lukisandaun muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar