Selamat Datang Di Kampus Ceria.. MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KAYUTREJO " Mandiri Santun Cerdas " (Mimka MSc) Status Terakreditasi ~ Terimalah Salam Kami Asalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh, Mimka Selalu ada yang baru. "Silaturrohmi Alumni, Menjalin Ukhuwah Dunia Akhirat; Mempersiapkan Siswa - Siswi Madrasah yang Mandiri, Santun dan Cerdas

Senin, 27 Februari 2012

Pantun Nasihat


Lapun-melapun ke Inderagiri
Singgah sebentar ke Betipuh
Ampun hamba tegak berdiri
judnya duduk dengan bersimpuh


Diradang-radang memasap
Tertangguk badar dan gulama
Dibilang-bilang meratap
Diurai si tambo lama

Tertangguk badar dan gulama
Tiga gurundang di hulunya
Diuraikan si tambo lama
iga undang dahulunya


Pertama undang silama-lama
Kedua undang sigemak-gemak
Ketiga undang simumbang jatuh
Itulah undang masa ketika

Dibelah-belah pertiga
Siraut pembelah rotan
Luhak dibaginya tiga
dat dibaginya delapan


Berek-berek turun ke semak
Dari semak turun ke padi
Dari nenek turun ke mamak
Dari mamak turun ke kami

Jahit berjahit tepi kasur
Suji-bersuji tepi bantal
Kalau raib di dalam usul
ilik saja pada yang asal


Rama-rama si kumbang janti
Hatib indah pulang berkuda
Patah tumbuh hilang berganti
Pusaka tinggal begitu juga

Dahulu rebab yang bertangkai
Kini kopi yang berbunga
Dahulu adat yang berpakai
ini rodi yang berguna


Sejak berduku, berkelapa
Pandan tidak panjang lagi
Sejak bersuku, berkepala
Badan nan tidak senang lagi

Yang merah hanya saga
Yang kurik hanya kundi
Yang indah hanya bahasa
ang baik hanya budi


Kilang tebu kilang tanak
Kilang sama diapikan
Dari nenek turun ke mamak
Pusaka jadi digantikan

Sengkono mudik ke hulu
Di mana tohor situ sekatkan
Pusaka nenek mamak yang terdahulu
da berbuhul berikatan


Orang Padang mencuci benang
Dilipat maka dipertiga
Kalau direntang hanya panjang
Elok singkatkan sekedar berguna

Pucuk ketaya akar cambai
Pucuk lempata orang patahkan
Bukannya saya cerdik pandai
unat pidato disembahkan


Bunga melati bunga di darat
Bunga seroja di tepi kali
Hina besi karena karat
Hina manusia tidak berbudi

Tingkap papan kayu persegi
Riga-riga di pulau Angsa
Indah tampan karena budi
inggi bangsa karena bahasa


Limau purut dan limau manis
Tumbuh sebatang di tepi rawa
Kalau menjemput dengan manis
Orang pun datang dengan tertawa

Yang merumput yang kan memagar
Yang tertanam yang menumbangkan
Yang menjemput yang kan mengantar
ang meminjam yang memulangkan


Kalau merumput dahan dikerat
Batang dipetik dengan seraga
Kalau menjemput dengan adat
Pulangkan balik dengan lembaga

Pabila meraut selodang buluh
Siapkan lidi buang miangnya.
Bila menjemput orang nan jauh
iapkan nasi dengan hidangnya


Putus gading karena kerat
Belum jatuh sudahlah retak
Putus runding karena mufakat
Hukum jatuh benar terletak

Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
angan diungkit-ungkit juga


Jangan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu

Kalau puting sudah bertangkai
Retak tangkai disampul balik
Kalau berunding sesama pandai
elak berderai timbal balik


Kalau banyak bertanam puding
Di mana busut di sana seminai
Kalau bijak dalam berunding
Di mana kusut di sana selesai

Sebelum menggali buah bengkuang
Galilah dahulu buah ketari
Sebelum mencari kesalahan orang
arilah dahulu kesalahan sendiri


Jangan suka membuka dada
Dada terbuka lapuk bajunya
Jangan suka mengada-ada
Mengada-ada buruk lakunya

Mana yang laut dilautkan
Mana yang tasik ditasikkan
Mana yang patut dipatutkan
ana yang baik dibaikkan


Kalau terbakar rumpun padi
Eloklah terbang dibuat suluh
Kalaulah kabar belum pasti
Eloklah buang berjauh-jauh

Kalau dinding julai berjulai
Banyaklah semut yang menyeragai
Kalau berunding berlalai-lalai
anyaklah kusut yang tak selesai


Kerakap tumbuh di lantai
Pohon ijuk tumbuh berbanjar
Bercakap kami tak pandai
Mohon diberi tunjuk dan ajar

Yang kecil sigama-gama
Yang besar sijalar-jalar
Yang kecil disebut nama
ang besar dihimbau gelar


Seluk berseluk daunnya terap
Terap diampai menjadi benang
Eloklah elok dalam bercakap
Cakap sampai maksudnya terang

Jika batang padi yang rebah
Tegakkan tumang di ujung tanjung
Jika datang kan kami sembah
ang tak datang kan kami junjung


Kalau batang sudah condong
Buah yang lebat menjadi luruh
Kalau orang sudah tersinggung
Semua sahabat menjadi musuh

Kalau sekali-kali berderap
Lama-lama pastilah patah
Kalau sekali tersalah cakap
ama-lama jadi berbantah


Kalau rabuk ada serbuknya
Kalau campak ada pompatnya
Kalau duduk ada patutnya
Kalau tegak ada tempatnya
Jangan memalu-malu arang

Arang dipalu pecah berbelah
Jangan memalu-malukan orang
Orang malu kita pun susah
Banyak orang pandai berkitab

Sedikit saja pandai bersyair
Banyak orang pandai bercakap
Sedikit saja pandai berpikir
Kalau duduk tulis-menulis

Elok juga membaca kitab
Kalau duduk di dalam majelis
lok-elok kalau bercakap
Kalau berkitab membaca syair

Banyaklah orang datang mendengar
Kalau cakap tiada berpikir
Banyaklah orang yang bertengkar
Kalau berkitab sambil menulis

Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
angan sampai mengumpat orang
Kalau kita tidak bersuluh

Jangan takut berjalan malam
Kalau kita tidak bermusuh
Jangan takut makan setalam
Kalau kita tidak bergalah

Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
angan takut ditantang orang
Kalau rotan dipanjat benalu

Sekerat disimpan dalam bakul
Kalau beban sudah ke bahu
Berat ringan wajib dipikul
Kalau kacip sudah dibuka

Buah pinang yang ditunangnya
Kalau aib sudah ke muka
alah menang kan imbangnya
Kalau busut beranai-anai

Manakah buluh menjadi sirih
Kalau kusut tidak selesai
Manakah keruh menjadi jernih
Kalau dinding tidak berlantai

Apa gunanya kayu dipepat
Kalau runding tidak selesai
pa gunanya penghulu adat
Kalau tanduk menjadi gading

Ambillah sirih agak seganggang
Kalau duduk dalam berunding
Pikiran jernih dada pun lapang
Kalau busut cari bangkalnya

Bila buluh cari bukunya
Kalau kusut cari pangkalnya
ila keruh cari hulunya
Kalau payah mencari pukat

Carilah jaring yang di kuala
Kalau payah mencari mufakat
Carilah runding balik semula
Kalau sampai ke laut gading

Belokkan kolek mencari selat
Kalau bertikai dalam berunding
loklah balik kepada adat
Kalau salah meminjam pukat

Salah pula meminjam tengkalak
Kalau salah di dalam adat
Salah pula di dalam syarak
Kalau tak ada di dalam pukat

Cobalah cari di dalam tengkalak
Kalau tak ada di dalam adat
obalah cari di dalam syarak
Kalau belera sudah direbus

Takkan dapat dimakan mentah
Kalau perkara sudah diputus
Takkan dapat dirobah-robah
Kalau hendak merebus belera

Cencang dulu tampuk putiknya
Kalau hendak memutus perkara
imbanglah dulu buruk baiknya
Tembuk tabir membawa benang

Tembuk dinding dibawakan damar
Tertumbuk pikir bawa bertenang
Tertumbuk runding bawa bersabar
Kalau beratapkan daun nanas

Banyaklah hujan jatuh ke talam
Kelau bercakap berkeras-keras
anyaklah orang yang salah paham
Daripada menakuk rumpun buluh

Elok menetak bunga cendawan
Daripada duduk bersama musuh
Eloklah tegak bersama kawan
Hari panas jangan ke laut

Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
alau diturut akal pun hilang
Jangan mengipas-ngipas arang

Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maranya
Kalau buluh tinggal di tanah

Batang sorek dicelis-celis
Kalau bodoh tinggal di rumah
ang cerdik masuk ke majelis
Jangan menetak urat bawang

Urat bawang ada gambutnya
Jangan menolak niat orang
Niat orang ada maksudnya
Jangan menampi-nampi kacang

Kalau ditampi busuk buahnya
Jangan mengapi-apikan orang
alau berapi buruk padanya
Kalau keladi sudah ditanam

Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Kalau memagar rumpun bawang

Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
engarkan dulu habis-habis
Jangan suka mencabut padi

Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya
Kalau makan keladi muyang

Jangan lupa pada bungkalnya
Kalau termakan ke budi orang
anganlah lupa pada asalnya
Apalah tanda batang tebu

Batang tebu halus uratnya
Apalah tanda orang berilmu
Orang berilmu halus sifatnya
Apalah tanda batang padi

Tumbuh di ladang lebat buahnya
Apalah tanda orang berbudi
lok dipandang baik bahasanya
Apalah tanda batang bengkal

Batang bengkal banyak bukunya
Apalah tanda orang berakal
Orang berakal bijak lakunya
Apalah tanda batang kulim

Batang kulim rindang dahannya
Apalah tanda orang alim
rang alim lapang dadanya
Apalah tanda batang putat

Batang putat bersegi buahnya
Apalah tanda orang beradat
Orang beradat tinggi marwahnya
Apalah tanda batang betik

Batang betik panjang pangkalnya
Apalah tanda orang yang cerdik
rang cerdik panjang akalnya
Apalah tanda pisang tanaman

Pisang tanaman banyak akarnya
Apakah tanda orang beriman
Orang beriman banyak sabarnya
Apalah tanda batang keladi

Batang keladi di tanah isinya
Apalah tanda orang berbudi
rang berbudi rendah hatinya
Kalau paku batang berduri

Duri mencabik-cabik baju
Elok baju orang tak iri
Irinya menengok baik laku
Apalah tanda padi berbuah

Lebatlah tangkai daunnya subur
Apalah tanda negeri bertuah
akyatnya damai hidupnya makmur
Anak rusa cepat berlari
Diikat kaki terlompat-lompat

Banyak harta dapat dicari
Sahabat sejati payah didapat
Anak kuda berlari-lari
Berlarilah dengan tali-talinya

Banyak harta orang tak iri
ri orang menengok budinya
Banyak orang mandi berenang
Tidak peduli kapalnya karam

Banyak orang mencari senang
Tidak peduli halal dan haram
Banyak orang mendaki bukit
Bukit didaki bergesa-gesa

Banyak orang mencari duit
uit dicari badan binasa
Banyak orang menjerat rusa
Sudah terlupa meniup api

Banyak orang berbuat dosa
Sudah lupa hidup kan mati
Banyak orang mencari katung
Tidak peduli bulannya terang

Banyak orang mencari untung
idak peduli merugikan orang
Kalau menangguk-nangguk udang
Tangguk dianyam rapat-rapat

Kalau duduk di tempat orang
Duduklah dengan duduk bersifat
Berkait-kait akan beluru
Berkelok-kelok lilit rotan

Berpahit-pahit kita dahulu
arulah elok di hari kemudian
Kalau berkayuh menyusur batang
Tandanya sampan akan ke darat

Kalau mengeluh pagi dan petang
Tandanya badan kian melarat
Kalau bergalah jangan bergayuh
Kalau berkayuh bertambah basah

Kalau bersusah jangan mengeluh
alau mengeluh bertambah susah
Sudah banyak orang bergalah
Yang berenang hanya sedikit

Sudah banyak orang yang kalah
Yang menang hanya sedikit
Dalam meniup ingatlah api
Dalam makan ingatlah tulang

Dalam hidup ingatlah mati
alam berjalan ingatlah pulang
Ingat-ingat mencari kerang
Mencari kerang ada tempatnya

Ingat-ingat di negeri orang
Negeri orang ada adatnya
Ingat-ingat merendam kain
Kain itu ada kapasnya

Ingat-ingat dalam bermain
ermain itu ada batasnya
Kalau sudah cukup berenang
Cepat-cepatlah naik ke darat

Kalau sudah hidupnya senang
Ingat-ingatlah orang melarat
Kalau sudah biasa berenang
Ingat-ingat pada basahnya

Kalau sudah merasa senang
ngat-ingat ke masa susahnya
Kain dicelup berwarna biru
Celup sekali dilipat-lipat

Pakaian hidup aib dan malu
Pakaian mati amal ibadat
Banyak orang renang berenang
Sudah terlupa ke jalan darat

Banyak orang bersenang lenang
udah terlupa jalan akhirat
Sungguh elok berbatang lebat
Redup rindang tiada basahnya

Sungguh elok orang bertobat
Hidup senang hilang dosanya
Banyak-banyak membuat jermal
Jermal dibuat di air dangkal

Banyak-banyaklah berbuat amal
mal dibuat menjadi bekal
Batang betik batang bertarah
Batang keladi manisnya ada

Orang cerdik penyambung lidah
Orang berani pelapis dada
Sungguh elok berbatang lebar
Tidak nampak basah kuyupnya

Sungguh elok orang penyabar
idak nampak susah hidupnya
Retak buah sigama-gama
Retak tanduk liku berliku

Minta petuah kepada ulama
Minta petunjuk pada yang tahu
Retak urat ada bercanggah
Retak bara ada tengarang

Minta kuat kepada gajah
inta suara kepada enggang
Belum jatuh sudah berdetak
Detak mengirai balik berbalik

Hukum jatuh benar terletak
Gelak berderai timbal balik
Kalau elang tari menari
Kalau pipit loncat meloncat

alau sakit obat mengobat
Kalau menebang sama mengerat
Kalau membakar sama menyuluh
Kalau menimbang sama berat

Kalau menakar samalah penuh
Kalau memukat sama menimba
Kalau melenggang sama pergi
Kalau mendapat sama berlaba

alau hilang sama merugi
Yang padat bernama besi
Yang berongga tanda beruang
Yang adat sama diisi

Yang lembaga sama dituang
Yang perahu beruang timba
Yang sauh tambang terpaut
Yang berbau buang ke rimba

ang keruh buang ke laut
Mana galah digalahkan juga
Kalau layar dilayarkan pula
Mana salah disalahkan juga

Kalau benar dibenarkan pula
Kalaulah tahu patah akarnya
Tebanglah pohon sekecil-kecilnya
Kalaulah tahu salah benarnya

imbanglah hukum seadil-adilnya
Patah kecil kita tampunkan
Patah besar kita tumbangkan
Salah kecil kita ampunkan

Salah besar kita timbangkan
Galah besar bergalah kecil
Galah kecil kita lapisi
Salah besar kita perkecil

alah kecil kita habisi
Kalau memandang jangan merentus
Kalau melendan jangan melanyah
Kalau mencencang jangan memutus
Kalau makan jangan memunah

Memanggang sepat bersela-sela
Menjamur pukat berkering-kering
Tegang adat berjela-jela
endur adat berdenting-denting
Yang melentur yang berat
Yang bertangkai yang dituai
Yang seukur yang dikerat
Yang sesuai yang akan dipakai
Yang berdering yang mematah
Yang berabu yang kan membakar
Yang bertaring yang mengerkah
ang berkuku yang kan mencakar
Alim nampak kepada rupa
Alim dijunjung sampai tua
Yatim anak tiada berbapa
Yatim kampung tiada bertua
Kalau berbuah ada ranumnya
Bila cendawan ada kelatnya
Kalau menyanggah ada hukumnya
ila melawan ada adatnya
Jangan menetakkan parang patah
Buat hulunya sebatang ruyung
Jangan menegakkan benang basah
Membuat malu orang sekampung
Kalau sudah duduk beramai
Untuk apa duduk seorang
Kalau sudah duduk berdamai
ntuk apa mengajak perang
Kalau sudah menebuk gading
Tebuk menjadi ukiran tepat
Kalau sudah duduk berunding
Eloklah cari jalan mufakat
Kalau lepat sudah dikukus
Jerang ketupat dalam kuali
Kalau mufakat sudah putus
egang erat sampai ke mati
Anak itik terlompat-lompat
Anak beruk termangu-mangu
Niat baik kita percepat
Niat yang buruk ditunggu dulu
Terbang tempua membumbung tinggi
Anak garuda layang melayang
Orang tua-tua dijunjung tinggi
nak muda-muda dikasih sayang
Anak ular mati terpukul
Anak tapah selam menyelam
Yang benar pastilah timbul
Yang salah akan tenggelam
Kalau redup pasanglah kandil
Bila sepi pasanglah pukat
Kalau hidup peganglah wakil
ila mati peganglah amanat
Pisau peraut baru bertuang
Beri bertali dengan rotan saga
Rantau diturut dengan udang
Negeri dihuni dengan lembaga
Yang semah ada helatnya
Yang bidan ada bangsanya
Yang rumah ada adatnya
ang tepian ada bahasanya
imau purut limau manis
Tumbuh sebatang di tepi rawa
alau menjemput orang nan jauh
Siapkan nasi dengan hidangya
angan patahkan atap mengkuang
Atap patah kumbangpun lalu
angan patahkan cakap orang
akap patah orangnya malu
Hari panas jangan ke laut
Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut akalpun hilang
Banyak orang mandi berenang
Tidak peduli kapalnya karam
anyak orang mencari untung
Tidak peduli merugikan orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar