Selamat Datang Di Kampus Ceria.. MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KAYUTREJO " Mandiri Santun Cerdas " (Mimka MSc) Status Terakreditasi ~ Terimalah Salam Kami Asalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokaatuh, Mimka Selalu ada yang baru. "Silaturrohmi Alumni, Menjalin Ukhuwah Dunia Akhirat; Mempersiapkan Siswa - Siswi Madrasah yang Mandiri, Santun dan Cerdas

Sabtu, 24 Januari 2015

Kualitas Pendidikan Indonesia Peringkat 69 Tingkat Dunia


Data yang didapat dari Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011 yang di keluarkan oleh UNESCO diluncurkan di New York indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara.

Mengapa pendidikan di Indonesia bisa demikian ? Apakah yang salah ? mungkin pembelajaran kurang memikat atau siswa nya yang tidak mau memulai dirinya untuk mencoba. Akhirnya tujuan dari belajar itu sendiri adalah nilai. Siswa pun tidak merasakan proses belajar yang baik, pemahaman dan sikap kritis terhadap masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya menurut siswa yang penting mendapatkan nilai puas walaupun tanpa kualitas.

Seharusnya kita mulai mengambil kesimpulan dari Negara lain dalam hal dunia pendidikan. Banyak Negara di dunia ini yang maju dalam dunia pendidikan nya. Mengapa ? sekali lagi itu semua tergantung kita yang memulai baik itu siswa, guru, dan aspek-aspek yang terlibat dalam pendidikan Indonesia. Sebagai contoh, Finlandia mempunyai sistem pendidikan terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA.

Untuk tiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang berisi 3 buku bacaan untuk ibu, ayah, dan bayi itu sendiri. Alasannya, PAUD adalah tahap belajar pertama dan paling kritis dalam belajar sepanjang hayat. Sebesar 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% brain paths berkembang sebelum anak masuk SD (7 tahun). Dan sebesar 25 % kenaikan pendapatan nasioanl di Finlandia disumbangkan oleh meningkatnya mutu pendidikan.

Untuk kualitas guru di Finlandia hanya guru-guru dengan kualiatas terbaik dengan pelatihan terbaik juga. Ini merupakan salah satu factor yang berpengaruh dalam hal pendidikan. Bagaimana siswa dapat didalam belajar dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan, merasakan metode belajar yang berbeda, di bimbing menjadi pribadi yang mandiri

Jadi mengapa kita harus jauh-jauh memikirkan sistem pendidikan sekarang seperti kurikulum 2013. Mengapa kita tidak memulai dari awal saja jika hampir 90% pertumbuhan otak terjadi pada usia balita dan 85% jalur otak berkembang sebelum anak masuk SD sekitar usia 7 tahun.

Tidak ada kata terlambat ketika kita mau bergerak mengubah pola pikir kita. Solusi belajar kita adalah diri kita sendiri apakah kita memilih menjadi pencari nilai atau manusia berkualitas di kancah global. Apakah kita memilih menjadi konsumerisme yang berujung korupsi atau menjadi pencipta yang dicari uang. Indonesia memilih.


Yang penulis yakini adalah Indonesia masih punya harapan terutama di dalam bidang pendidikan baik dari kualitas murid dan guru, sistem, sarana, dan sebagainya. Dengan mencontoh bukan menjiplak apa yang Negara Finlandia berikan kepada pendidikan di Negaranya. Hidup Pendidikan Indonesia. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar